download

rumah bersih

Sabtu, 24 Desember 2011

PKL in etawa farm

TERNAK KAMBING
Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Meskipun secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika pemeliharaannya ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif), pertambahan berat badannya dapat mencapai 50 - 150 gram per hari. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu: bibit, makanan, dan tata laksana.
BIBIT
Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha, apakah untuk pedaging, atau perah (misalnya: kambing kacang untuk produksi daging, kambing etawah untuk produksi susu, dll). Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
Ciri untuk calon induk:
Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
Jinak dan sorot matanya ramah.
Kaki lurus dan tumit tinggi.
Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.
Ciri untuk calon pejantan :
Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
Kaki lurus dan kuat.
Dari keturunan kembar.
Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.
MAKANAN
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberiannya :
Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.

TATA LAKSANA
Kandang


Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor
Pengelolaan reproduksi
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :Kambing mencapai dewasa kelaminpadaumur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12 bulan atausaatbobot badan
mencapai 55 - 60 kg.
Lama birahi 24 - 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.
Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila
dinaiki.
Ratio jantan dan betina = 1 : 10
Saat yang tepat untuk mengawinkan kambing adalah :
Masa bunting 144 - 156 hari (.... 5 bulan).
Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan.
Pengendalian Penyakit
Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan koksidiosis.
Pasca Panen
Hendaknya diusahakan untuk selalu meningkatkan nilai tambah dari produksi ternak, baik daging, susu, kulit, tanduk, maupun kotorannya. Bila kambing hendak dijual pada saat berat badan tidak bertambah lagi (umur sekitar 1 - 1,5 tahun), dan diusahakan agar permintaan akan kambing cukup tinggi.
Harga diperkirakan berdasarkan : berat hidup x (45 sampai 50%) karkas x harga daging eceran.
CONTOH ANALISA USAHA TERNAK KAMBING
Pengeluaran
Bibit
Bibit 1 ekor pejantan = 1 x Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-
Bibit 6 ekor betina = 1 x Rp. 200.000,- Rp. 1.200.000,-
Total Rp. 1.450.000,-
Kandang Rp. 500.000,-
Makanan Rp. 200.000,-
Obat-obatan Rp. 100.000,-
Total Pengeluaran Rp. 2.250.000,-
Pemasukan
Dari anaknya
Jika setelah 1 tahun, ke 6 produk menghasilkan 2 ekor, jumlah kambing yang bisa dijual setelah 1 tahun = 12 ekor. Jika harga tiap ekor Rp. 150.000,- maka dari 12 ekor tersebut akan dihasilkan : 12 x Rp. 150.000,- = Rp. 1.800.000,-
Dari induk
Pertambahan berat induk 50 gram per ekor per hari, maka setelah 2 tahun akan dihasilkan pertambahan berat : 7 x 50 gr x 365 = 127,75 kg. Total daging yang dapat dijual (7 x 15 kg) + 127,75 kg = 232,75 kg. Pendapatan dari penjualan daging = 232,75 kg x Rp. 10.000,-=Rp.2.327.500,-
Dari kotoran :
Selama 2 tahun bisa menghasilkan ± 70 karung x Rp. 1.000,- = Rp. 70.000,-
Keuntungan
Masuk:Rp.1.800.000+Rp. 2.327.500+Rp. 70.000 == Rp. 4.197.500,-
Keluar:Rp.1.450.000+Rp.500.000+Rp.200.000+Rp.100.000 == Rp. 2.250.000
Keuntungan selama 2 th: Rp. 4.197.500,- dikurang Rp. 2.250.000 == Rp. 1.947.500,- atau Rp. 81.145,- per bulan.

Faktor yang mempengaruhi komposisi susu kambing
1. Variasi antar jenis kambing
Dengan aneka karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya maka akan terdapat variasi dalam jumlah produksi susunya.
2. Variasi Inter jenis kambing
Setiap indivudi dari jenis/bangsa yang sama memiliki variasi dalam jumlah susu yang dihasilkan walopun jenis atau bangsa sama, tetapi jika umur dan masa laktasi berbeda maka jumlah produksi susu juga berbeda.
3. Faktor genetik
Adalah faktor yang diturunkan dari nenek moyang dan memiliki sifat kebakaan.
4. Musim
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kambing yang beranak pada musim gugur memiliki tingkat produksi yang lebih tinggi disbanding kambing yang beranak musim panas.
5. Umur
Produksi susu kambing meningkat seiring bertambahnya umur dan mencapai puncak pada saat berumur 5-7 tahun, yakni pada masa laktasi ke-3 atau ke-5. selanjutnya produksi susu akan menurun.
6. Lama masa laktasi
Dalam satu jenis atau bangsa kambing perbedaan lama masa laktasi menyebabkan perbedaan jumlah total produksi susu selama masa laktasi. Semakin lama masa laktasi akan semakin banyak total produksi susu yang dihasilkan. Korelasi ini tidak berarti akan semakin tinggi keuntungan yang diraih.
7. Faktor perawatan dan perlakuan
Suasana kandang yang nyamn sangat mendukung utnuk berproduksi secara optimal.
8. Pengaruh masa birahi dan kebuntingan
Kambing yang dikawinkan kembali setelah 3 bulan beranan tingkat produksi susunya akan lebih cepat menurun disbanding kambing yang sedang laktasi tetapi tidak bunting. Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya kuantitas dan kualitas pakan yang dikonsumsi, serta tingginya kebutuhan kambing akan zat-zat makanan utnuk mendukung [proses fisiologis dalam tubuhnya.
9. Frekuensi pemerahan
Berdasar hasil penelitian kambing yang diperah 2x sehari total produksi susunya lebih tinggi daripada kambing yang diperah 1x sehari.
10. Jumlah anak dalam sekali melahirkan.
Produksi susu kambing perah yang beranak 2 ekor dalam 1 kali melahirkan biasanya 20-30% lebih tinggi dari kambing perah yang hanya beranak 1 ekor.penyebabnya adalah rangsangan menyusui dari anak kambing (cempe) yang dilahirkan
11. Pergantian pemerah
Kambing ternmasuk hewan yang tidak terlalu mudah beradaptasi pada kondisi lingkungan yang berubah drastic. Pergantian pemerah akan menyebabkan kambing mengalami stress.
12. Lama masa kering
Utnutk mendorong produksi beranak 3x dalam 2 tahun biasanya kambing dikawinkan kembali setelah beranak 3 bulan atau saat pertama birahi muncul. Dalam kondisi demikian kambing membutuhkan waktu untuk menjalani masa kering selama 2 bulan agar memiliki kesempatan untuk kembali pulih kondisinya.
13. Faktor hormonal
Hormone yang berperan dalam produksi susu adalah laktogen.penyuntikan hormone ini pada saat laktasi menyebabkan produksi susu meningkat.
14. Faktor pakan
Produksi susu akan mencapai optimal jika pakan yang diberikan dan dikonsumdi oleh kambing jumlah dan kualitasnya cukup. Komposisi hijauan dan konsentrat harus seimbang.
15. Pengaruh penyakit
Kambing perah yang sedang laktasi produksi susunya akan menurunjik terserang penyakit. Bahkan bisa langsung terhenti. Efek obat yang diberikan juga akan berpengaruh terhadap produksi dan kualitas susu yang dihasilkan.
Pemberian pakan
Secara alamiah kerena kehidupan awalnya di daerah pegunungan kambing akan lebih menyukai rambanan (daun-daunan) daripada rumput. Kambing termasuk jenis jewan ruminansia. Ruminansia tidak terlalu bergantung pada kadar zat-zat gizi pakan yang dikonsumsinya, karena proses di dalam rumen mampumenghasilkan zat gizi yang mudah diserap tubuh. Kadang pemberian pakan protein tinggi tidak efisien, karena protein tersebut mudah terurai dan terfermentasi oleh mikrobia rumen.
Ruminansia mampu mensintesis asam amino dari unsure yang dihasilkan oleh berbagai proses yang terjadi dalam rumen. Ruminansia mampu mengkonsumsi urea dlam jumlah terbatas yang di dalam rumen akan terurai menjadi amoniak dan merupakan bahan utama pembentuk asam amino. Selain bahan pakan yang dikonsumsi kebutuhan tubuh terhadap protein juga dipenuhi dari mikrobia rumen.

1 Bahan pakan
Secara umum kebutuhan zat pakan bagi kam,bing dikelompokkan dalam 2 golongan besar sumber pakan yaitu bahan pakan sumber energi dan bahan pakan sumber protein.
Bahan pakan sumber energi terdiri dari bahan pakan yang berupa biji-bijian dan sisa serealia (mis : tepung, jagung dan dedak padi), umbi- umbian (mis : tepung singkong, onggok, ubi jalar) dan hijauan (mis : rumput setaria dan rumput lapang). Bahan pakan sumber protein bisa berupa biji-bijian misal tepung bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap, biji kapas atau tepung2 yang berasal dari hewan atau bagian tubuh hewan seperti tepung darah dan tepung ikan. Beberapa contoh hijauan yang merupakan sumber protein seperti daun gliricidae, turi, lamtoro, centrocema, dan kacang gude.
Pakan hijauan dalam keadaan segar umumnya lebih disukai kambing dibanding dengan pakan dalam keadaan layu atau kering. Namun ada beberapa jenis hijauan yang dalam keadaan segar masih mengandung racun yang membahayakan kehidupan kambing seperti gliricidae, sebaiknya hijauan jenis tersebut dilayukan dulu selama 2-3 jam di sinar matahari atau diinapkan semalam sebelum diberikan pada ternak. Pemberian hijauan yang bervariasi akan memberi dampak yang lebih baik.
Kebutuhan kambing akan bahan pakan sangat tergantung dari kondisi fisiologis kambing tersebut, secara umum kambing membutuhkan hijauan segar sebanyak 10% dari berat badan atau berat hidupnya. Misal beratnya 30 kg maka kambing tersebut membutuhkan 3 kg hijauan/hr. Perlu diketahui bahwa tidak semua bagian hijauan disukai oleh kambing.beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian hijauana yang dicincang sekitar 5-10 cm akan lebih efisien dikonsumsi oleh kambing, karena bentuknya yang kecil-kecil. Contohnya batang muda jika diberikan secara utuh kurang disukai oelh kambing tetapi dengan dicincang akan lebih mudah tercampur dengan jenis pakan yang lain sehingga memungkinkan kambing untuk memakannya.
2. Pemberian konsentrat
Pakan sebagai sumber protein merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh kambing yang sedang laktasi, karena proses pembentukan susu membutuhkan suplai protein yang lebih tinggi. Sistem pencernaan rumen seringkali menjadi penyebab kurang efektifnya pemberian konsentrat dengan kadar protein tinggi. Penyebabnya adalah konsentrat tersebut akan diurai atau difermentasi oleh bakteri dan mikroba lain dalam rumen, sehingga pprotein terdegradasi sebelum diserap tubuh. Untuk itu pemberian konsentrat perlu disiasati. Waktu pemberian yang terbaik adalah saat kambing sudah banyak mengkonsumsi hijauan, tetapi belum kenyang. Pada saat itu, rumen akan dipenuhi oleh hijauan, sehingga aktivitas rumen sedang tinggi-tingginya. Pemberian konsentrat saat seperti ini bisa menghindari proses fermentasi bahan pakan dalam rumen sehingga keberadaan zat-zat makanan dapat dipertahankan. Hal ini disebabkan konsentrat tidak terlalu lama berada dalam rumen.
Beberapa bahan konsentrat yang biasa diberikan adalah bekatul, bungkil kedelai, ampas tahu, bungkil kelapa atau campuran dari beberapa konsentrat. Misal 62% bekatul, 20% ampas tahu, 15% bungkil kedelai, 1% garam dapur, dan 2% tepung tulang. Jumlah pemberian sebanyak 0,5- 0,6 kg/ekor dan diberikan dalam bentuk bubur(dicampur dengan air). Usahakan konsentrat agar habis dalam waktu singkat untuk menghindari tumbuhnya jamur yang bias menimbulkan penyakit.
3. Vitamin dan Mineral
Selain bahan pakan sumber protein dan sumber energi, kambing memiliki kebutuhan akan vitamin dan mineral yang sebenarnya bisa tercukupi dengan pemberian pakan yang bervariasi. Jika kurang bervariasi sebaiknya dilakukan pemberian zeolit, garam dapur, atau tepung tulang sebagai sumber mineral dengan dosis tidak lebih dari 5 permil (5/1000) untuk setiap 1 kg berat badan. Vitamin dibutuhkan kambing dalam jumlah sedikit tetapi sangat berpengaruh dalam proses metabolisme dan daya tahan tubuhnya terhadap penyakit. Pemberian garam dapur selain untuk memenuhi kebutuhan mineral dapat juga untuk meningkatkan nafsu makan kambing. Pemberiannya sebaiknya tidak terjadwal, tetapi sudah dalam keadaan tersedia setiap saat di dalam kandang. Penempatannya bisa di dalam ember khusus yang digantung di dekat tempat hijauan setinggi 50-90 cm dr atas lantai.
4. Air
Sebanyak 70% tubuh kambing berupa air. Kekurangan air yang mencapai 20% menyebabkan kambing dehidrasi. Makanya ketersediaan air merupakan suatu hal yang mutlak. Secara umum seekor kambing membutuhkan air sebanyak 1,5-2,5 liter/hari. Sebaiknya air disediakan dalam jumlah yang tidak terbatas artinya jika air di wadahnya tinggal sedkit segera ditambah lagi.
5. Penggunaan UMB (Urea Molasses Block)
UMB mengandung non protein nitrogen (NPN) yang dalam rumen akan mengaktifkan mikroba rumen dan sintesis menjadi asam amino. UMB juga terdiri dari berbagai bahan penyusun lainnya seperti molasses, dedak padi, dan tepung tapioka (sebagai sumber energi), bungkil kedelai (sumber protein), garam dapur, tepung tulang dan kapur (sumber mineral). Pemberian UMB 4 gr/hari/kg berat badan mampu meningkatkan pertambahan berat badan harian kambing dan meningkatkan akseptabilitas kambing terhadap limbah pertanian dengan serat kasar cukup tinggi seperti kulit dan tongkol jagung.



Benang Merahnya di Hypothalamus
Tony mengambil contoh layer, kemampuan produksi (menghasilkan telur) bisa dirangsang dengan cahaya. Secara tidak langsung, cahaya membawa pengaruh pada perkembangan organ reproduksi ayam.
”Minggu pertama umur layer sangat menentukan”, tegas Tony. Alasannya, lanjut Tony, 70 % perkembangan folikel selesai di masa itu, sementara folikel ini lah yang selanjutnya tumbuh dan ”keluar” sebagai telur. “Jumlah total telur yang dihasilkan umumnya 30 % dari total sel folikel yang diproduksi ovarium”, terang Tony.
Artinya, apabila terbentuk 900 folikel maka hanya sekitar 300 butir telur akan dilepaskan Dan bila hanya 500 folikel terbentuk, maka telur yang bakal dipanen tidak lebih dari 175 butir. ”Makin sedikit folikel terbentuk, makin kecil produksi telur. Demikian pula sebaliknya,” terang Tony.
Benang merahnya ada di hypothalamus. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan berbagai hormon yang berpengaruh pada metabolisme dan reproduksi ayam. Salah satunya adalah gonadhotropin. Dalam konteks reproduksi, peningkatan kadar gonadhotropin diinginkan karena akan memicu berkembangnya organ-organ reproduksi. ”Khususnya pada fase grower akhir, sangat menentukan perkembangan ovarium ayam dara,” ujarnya.
Dan hypothalamus akan berkembang dengan rangsangan cahaya. ”Cahaya merupakan stimulan positif bagi hypothalamus,” ujar Tony. Cahaya yang memancar membawa gelombang elektromagnet yang menggertak retina. Selanjutnya, ujung-ujung syaraf sensorik pada retina mata ayam merangsang aktivitas hypothalamus.
Selain gonadhotropin yang tergertak, masih ada hormon thyroid, androgen dan corticosteroid yang turut terpicu lantaran adanya gelombang cahaya yang tertangkap retina mata ayam. Tony memperjelas peran tiga hormon tersebut. Thyroid yang terstimulasi dengan cahaya cukup dapat terpacu meningkatkan laju metabolisme. Sementara androgen lebih berperan pada pembentukan kerangka. Lainnya, corticosteroid berperan dalam melakukan kontrol stres ayam.
Selain berpengaruh terhadap hormonal ayam, pencahayaan atau manipulasi cahaya dapat merangsang tingkat konsumsi ayam. Berdasarkan penelitian yang telah banyak dilakukan, ayam cenderung memilih pakan dengan ”warna jagung” alias mendekati kekuningan. Jika warna ini bisa selalu tampak pada pakan, maka efek warna yang terpantul dapat sedikit ”mengelabui” penglihatan ayam sehingga ayam terangsang untuk makan.
Pada kondisi alami, ternak hidup berkeliaran dan melakukan semua aktivitasnya di alam bebas. Kebutuhan hidupnya tergantung pada kondisi ang disediakan alam. Oleh karena itu, produktivitasnya sangat rendah akibat banyaknya kendala dan kondisi genetis ternak tersebut. Sementara pada pemeliharaan secara intensif, ternak dibatasi aktivitasnya. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas ternak, efesiensi, dan memudahkan manajemen pemeliharaan ternak. Segala kebutuhan ternak harus dipenuhi oleh pengelola, yaitu manusia.
Pada pemeliharaan secara intensif untuk membatasi aktivitas ayam, pemeliharaan dilakukan di dalam kandang. Kandang harus mampu menyediakan suatu lingkungan nyaman bagi ternak dan memudahkan pengelolaan. Ayam pun mampu berproduksi secara maksimal sesuai potensi genetis dengan pengelolaan efisien.
Fungsi kandang
Kandang dalam pemelihraan ternak unggas dibedakan menjadi dua fungsi:
1. Fungsi primer. Secara makro, kandang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi unggas agar terlindung dari pengaruh-pengaruh buruk iklim (hujan, panas, dan angin) serta gangguan lainnya (hewan liar atau buas dan pencurian). Secara mikro, kandang berfungsi menyediakan lingkuangan yang nyaman agar ternak terhindar dari stress.
2. Fungsi sekunder. Kandang berfungis sebagai tempat kerja peternak untuk mengendalikan kebutuhan ternak sesuai dengan tujuam pemeliharaan (sebagai pembesaran, pedaging, petelur, atau pembibit).
Berdasarkan fungsi tersebut, pembangunan kandang harus memperhatikan tiga faktor penting, yaitu:
1. Faktor biologis ternak. Berkaitan dengan aspek lingkuangan dan respon ternak terhadap lingkungannya secara fisiologis yang akan dimanifestasikan dalam bentuk performa produksi.
Faktor teknis/engineering. Berkaitan dengan aspek teknis bangunan, meliputi konstruksi bangunan, bahan, dan tata letak bangunan.
2. Faktor ekonomis. Berkaitan dengan aspek biaya dan efesiensi penggunaan bangunan.
Selain harus memperhatikan ketiga faktor diatas, pembangunan kandang juga perlu mempertimbangkan modal, skala pemeliharaan, teknologi yang diterapkan, keterampilan pekerja dan selera pemilik.
Kandang Battery
Kandang battery berupa kotak sangkar yang terbuat dari kawat atau bambu. Ukuran tiap kotak umumnya panjang 40cm, lebar 30cm dan tinggi 40cm. biasanya dibuat rangkaian yang terdiri dari beberapa buah (empat buah) untuk memudahkan pembuatannya. Kandang battery umumnya digunakan untuk ayam petelur. Demikian pula pada pemeliharaan ayam krosing. Kandang sangkar hanya untuk memelihara ayam betina yang berproduksi.
Keuntungan kandang battery
1. Sangat baik untuk pemeliharaan ayam pedaging/broiler. Laju pertumbuhan ayam tinggi dan penggunaan pakan sangat efisien.
2. Sangat baik untuk penggunaan ayam petelur periode produksi. Produksi telur tinggi dan penggunaan pakan sangat efisien.
3. Memudahkan pengontrolan dan pencegahan penyakit. Ayam yang kurang sehat dapat segera terdeteksi dan diisolasi.
4. Penularan penyakit secara horisontal (kontak langsung antar ayam) dapat dihindari.
5. Memudahkan seleksi dan culling bagi ayam yang tidak produktif guna meningkatkan efisiensi.
6. Kapasitas dapat ditingkatkan karena kandang dapat disusun bertingkat.
7. Kotoran mudah dibuang.
Kerugian kandang battery
1. Biaya perlengkapan dan peralatan kandang sangat besar.
2. Tenaga dan waktu untuk pengelolaan meningkat (memberi pakan, minum dan membersihkan kotoran).
3. Sering terjadi penyakit khas yaitu kelumpuhan (cage layer fatique). Hal ini disebabkan oleh produksi telur yang tinggi sedangkan kebutuhan kalsium tidak memadai.
4. Jika nutrien tidak sesuai kebutuhan atau kandungan nutrien tidak seimbang, mudah mengalami defisiensi.
5. Ayam mudah terluka dan kaki bubulen (telapak kaki mengeras) sehingga ayam kesakitan dan stress.
Sering terjadi kasus ayam terlalu gemuk.
6. Tidak dapat digunakan untuk kandang ayam pembibit, kecuali dengan sistem inseminasi buatan.
Penempatan di bangunan utama dapat disesuaikan dengan lebar kandang.
Fase Starter
Pada umur 0 – 4 minggu merupakan fase starter dimana terjadi pembelahan dan pertumbuhan sel yang tinggi. Sehingga pada fase ini merupakan kunci awal untuk mencapai keberhasilan pencapaian bobot badan. Pada fase ini kesempatan kita untuk mengejar target bobot badan sehingga pakan yang diberikan harus mempunyai nilai nutrisi yang baik buat pertumbuhan otot. Secara umum keberhasilan pada fase ini dipengaruhi oleh kualitas DOC, Pakan serta Lingkungan, yang dimaksud disini yaitu bahwa untuk mencapai pertumbuhan yang standar maka harus didukung dengan kualitas DOC yang baik, kondisi lingkungan yang kondusif serta kualitas pakan yang baik.
DOC yang baik adalah DOC yang mempunyai bobot antara 34-38 g, seragam, lincah serta tidak mengalami cekaman stress dan dehidrasi. Sedangkan kondisi lingkungan harus mendukung seperti kondisi biosecurity yg baik, kondisi brooder dengan suhu yang ideal, tingkat kepadatan maupun peralatan kandang yang cukup memadai. Pakan yang baik adalah pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada fase kritis ini misalnya kandungan protein minimal 20.5 % dan kandungan energi minimal 2950 kkal berbentuk fine crumble.
Perjuangan untuk mencapai performa produksi layer masih panjang. Setelah DOC mulai tumbuh besar mencapai bobot 500 gram pada umur 6 minggu maka ayam-ayam tersebut telah dikelompokkan pada fase grower dimana pada fase ini mulai dominan pembentukan otot-otot tulang yang akan membentuk “frame” dari ayam layer tersebut. Sehingga pada fase inipun harus disesuaikan pakan yang akan diberikan. Pakan grower mengandung protein 16 – 18 % dengan level energi sebesar 2750 – 2800 kkal. Dan pada fase ini kalsium yang diberikan sebagian berbentuk granular kurang lebih 3 mm. Pemberian sumber kalsium dengan ukuran tersebut bermanfaat untuk perkembangan gizzard yang lebih baik.
Pada fase ini juga harus dilakukan potong paruh yang kedua. Bisa dilakukan antara umur 8 – 10 minggu. Lebih cepat dilakukan potong paruh maka akan lebih memudahkan pencapaian feed intake dan tentunya target bobot badan juga mudah didapat. Memasuki umur 12 – 13 minggu maka ayam dara tersebut sudah siap untuk dipindahkan ke kandang batere. Pada umur ini bias dikatakan awal persiapan bertelur. Dan kondisi ini mengharuskan agar Feed intake minimal mencapai 80 gram/ekor/hari. Dengan pencapaian feed intake harian maka akan mendorong kematangan reproduksi saat mulai menginjak umur 16 minggu. Kematangan reproduksi ini dapat dilihat dengan kondisi jengger dan pial yang berwarna merah darah. Warna merah itu diakibatkan dari aktivitas hormon-hormon reproduksi. Dan sebaliknya jika warnanya lebih pucat maka disarankan untuk melakukan treatment penambahan mineral Se dan Vit E untuk memacu kematangan reproduksi yang lebih baik. Selain itu untuk memacu kinerja hormon reproduksi maka dapat dilakukan dengan perlakuan intensitas penyinaran yang baik. Intensitas cahaya yang baik untuk mempercepat kematangan reproduksi yaitu 10 -20 lux, dengan lama penyinaran 12-15 jam.
Memasuki fase pre-lay maka pakan yang diberikan pun harus sesuai yaitu protein minimal harus 17% dengan energi minimal 2700 kkal. Energi disini lebih rendah dikarenakan agar tidak terjadi over fat deposition di abdominal maupun di saluran reproduksi, selain itu kalsium yang disediakan minimal 2% dengan proporsi yang berukuran 3 mm lebih dari 60%. Pada fase ini diharapkan adanya peningkatan density asam amino. Dengan tercukupinya kebutuhan asam aminonya maka ayam akan bertelur tepat waktu dan dapat mencapai puncak produksinya sesuai dengan standar yang dikeluarkan dari perusahaan pembibitan ayam.
LAYER
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya
Syarat Lokasi Peternakan
1. Lokasi yang jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
2. Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran.
3. Lokasi terpilih bersifat menetap, tidak berpindah-pindah.
Teknis Budidaya
Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)
Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua: a) Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur; b) Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.
Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu: 1) kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni; 2) kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan; 3) kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri).
Pemberian Vaksinasi dan Obat
Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menular dengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif.
2. Vaksin inaktif adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.
ANALISIS USAHA
Perkiraan analisis budidaya ayam petelur buras (150 ekor) tahun 1998 di Bintaro, Jakarta.
Biaya produksi
1.Modal tetap (investasi)
- Kandang dan atap Rp. 225.000,00
- Induk 150 ekor @ Rp. 17.500,00 = Rp. 2.626.000,00
------------------------------------------------------
Jumlah biaya modal tetap Rp. 2.850.000,00
2.Modal kerja/variabel
- Pakan 90 gr x 150 x Rp. 1.210,00/kg x 30 Rp. 490.000,00
- Penyusutan kandang (4tahun) Rp. 4.700,00
- Penyusutan induk (umur produktif 2 tahun) Rp. 109.375,00
- Obat-obatan Rp. 1.000,00
- Resiko kematian 3% per tahun Rp. 6.565,00
------------------------------------------------------------
Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 611.640,00
Pendapatan
1. Telur 60 x Rp. 650,00 x 30 Rp. 1.170.000,00
2. Ayam afkir 141 ekor x Rp. 10.000,00 = Rp. 58.750,00
------------------------------------------------------------
Jumlah pendapatan Rp. 1.228.750,00
Keuntungan
Rp. 1228.750,- - Rp. 611.640,00 = Rp. 617.110,00
Parameter kelayakan usaha
B/C ratio = 2,0
Keterangan :
- Perhitungan biaya dan pendapatan dilakukan dalam 1 bulan
- Harga-harga diperhitungkan pada bulan November 1998
- Diperlukan luas tanah 40 m2

Pertanian

B. ISTILAH
1. LAKU : Latihan dabn Kunjungan
2. GKP : Gabah Kering Panen
3. GKG : Gabah Kering Giling
4. P3A : Perkumpulan Petani Pemakai Air
5. UPJA : Usaha P Jasa Agribisnis
6. KUB : Kelompok Usaha Bersama
7. KUBA : Kelompok Usaha Bersama Agribisnis
8. PERLINTAN : Perlindungan Tanaman
9. PPL : Penyuluh Pertanian Lapangan
10. PERHIPTANI : Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia
11. PERPADI : Persatuan Penggilingan Padi Indonesia
12. Poktan : Kelompok Tani
13. Gapoktan : Gabungan Kelompok Tani
14. PSK : Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan
15. RKK : Rencana Kegiatan Kelompok
16. RUK : Rencana Usaha Keluarga
17. RKPD : Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa
18. NPK : Nitrogen, Phospor, Kalium
19. Insektisida : Memberantas Serangga
20. Akarisida : Memberantas tungau dan kutu
21. Fungsisida : Memberantas cendawan
22. Nematisida : Memberantas nematoda ( cacing)
23. Herbisida : Memberantas rumput
24. Rodentisida : Memeberntas biniatang pengerat ( tikus0
25. WP : Wettabel Powder
26. SP : Soluble Powder
27. EC : Emulsifable Concentrate
28. Ha : Hektar
29. ZPT : Zat Pengatur Tumbuh
30. TOGA : Tanaman Obat Keluarga
31. Buras : Bukan Ras
32. Tabulapot : Tanaman Buah Dalam Pot
33. VCO : Virgin Cocunut Oil
34. ALSINTAN : Alat Mesin Pertanian
35. PHP : Pengamat Hama dan Penyakit
36. SKPG : Sistem Kerawanan Pangan dan Gizi
37. SPFS : Spesial Programmee for Food Security
38. HAPAK : Hasil Penilaian Angka Kredit
39. PAK : Penetapan Angka kredit
40. DUPAK : Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit
41. SK : Surat Keputusan
42. SDM : Sumber Daya Manusia
43. SDMP : Sumber Daya Manusia Pertanian
44. BPP : Balai Penyuluhan Pertanian
45. Posyanluhtan : Pos Pelayanan Penyuluhan Pertanian
46. PRA : Participatory Rural Appraisal
47. BPTP : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
48. LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
49. Kunak : Kawasan Usaha Ternak
50. Kimbun :Kawasan industri masyarakat perkebunan
51. ,Proksimantap : Program aksi masyarakat pertanaman pangan
52. LKM : Lembaga Keuangan Mikro
53. SLPHT : Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu
54. IRRI : International Rice Research Institute
55. SNI : Standar Nasional indonesia
56. RDK : Rencana Definitif Kelompok
57. RDKK : Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
58. Tabela : Tanam Benih Langsung
59. PMI : Peningkatan Mutu Intensifikasi
60. PAT : Perluasan Areal Tanam
61. KTNA : Kontak Tani Nelayan Andalan
62. HPP : Harga Pembelian Pemerintah
63. LUEP : Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan
64. BLT : Bantuan Langsung Tunai
65. EM : Effectiv Microorganisme
66. Litbang : Penelitian dan Pengembangan
67. Diklat : Pendidikan dan Latihan
68. Koptan Koperasi Tani
69. PUAP : Pengemban gan Usaha Agrbisnis Perdesaan
70. ANKOSA ( Alami, Kemukakan, Olah, Simpulkan, dan Aplikasi atau penerapan dalam usaha pertaniannya ).

Kamis, 14 Januari 2010

UJIAN SEMESTER GANJIL TIK

A. JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR!

1. Perhatikan gambar di atas ini:klik disini


Dari gambar di atas, jelaskan nama dan fungsi dari yang ditunjuk oleh A, B, C, D dan E!


2. Sebutkan perintah-perintah yang terdapat pada menu:
c. File
d. Edit
3. Sebutkan dan jelaskan kegunaan subnemu yang terdapat pada menu Insert!

4. Bagaimana cara menggandakan teks atau grafik dengan menggunakan keyboard dan menu edit!
5. Perintah-perintah apakah yang terjadi jika kita menekan tombol berikut pada keyboard berikut:
a. Home
b. End
c. Ctrl +
d. Atau

B. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR!

1. Microsoft Word merupakan software untuk…
a. Menggambar c. Mengolah kata
b. Mengilah angka d. Presentasi

2. Daftar alat-alat yang dilambangkan dengan symbol atau gambar untuk mewakili sebuah perintah disebut…
a. Ruler c. toolbar
b. Control d. Scrollbar

3. Ikon yang berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil tampilan dokumen adalah…
a. Paste c. Zoom
b. Copy d. Print Preview

4. Ikon yang berfungsi untuk menampilkan dokumen yang sedang aktif sebelumdicetak ke lembar kertas adalah…
a. Normal c. Print Layout
b. Fullscreen d. Print Preview

5. Sub menu yang berfungsi untuk menampilkan satu layar penuh adalah…
a. Normal c. Print Layout
b. Fullscreen d. Minimaze

6. Ikon yang berfungsi untuk menampilkan atau membatalkan hasil pengetikan atau pengolahan dokumen sebelumnya adalah ikon…
a. Redo c. Copy
b. Undo d. Paste

7. Di bawah ini termasuk menu pulldown, kecuali…
a. File c. View
b. Edit d. Toolbar Standar


8. Ikon New Blank Document berfungsi untuk…
a. Menduplikasikan teks
b. Menyimpan dokumen
c. Menampilkan gambar
d. Membuat file atau dokumen kosong yang baru

9. Menu yang di dalamnya terdapat ikon Header and Footer, Fullscreen, and Ruler adalah…
a. File c. View
b. Edit d. Insert

10. Fasilitas Autoshaper terdapat dalam toolbars…
a. Formating c. Drawing
b. Standard d. Pulldown

11. Perintah paragraph terdapat di menu…
a. Insert c. Tools
b. Format d. Table

12. Untuk bergerak satu kata ke kiri digunakan perintah…
a. Ctrl + c. ctrl +
b. Page down d.

13. Untuk menandai teks yang akan dikopi, maka teks tersebut perlu…
a. diedit c. dihapus
b. diblok d. disimpan

14. Perintah berikut yang mempunyai fungsi sama dengan menu file, open adalah…
a. Ctrl + P c. Ctrl + S
b. Ctrl + B d. Ctrl + O

15. Ikon open dan close terdapat pada menu…
a. File c. View
b. Edit d. Insert
16. Ikon yang berfungsi memperbesar dan memperkecil tampilan adalah…
a. Copy c. Zoom
b. Paste d. Print Preview

17. Ikon Undo berfungsi untuk…
a. Membuat file
b. Membuka dokumen
c. Menyimpan dokumen
d. Membatalkan hasil pengetikan

18. Kombinasi keyboard untuk mengatur spasi menjadi 1,5 adalah…
a. Ctrl+1 c. Ctrl+2
b. Trl+1,5 d. Ctrl+3

19. Perintah menyimpan dapat dijalankan dengan menekan tombol keyboard, yaitu tombol…
a. Ctrl+P c. Ctrl+V
b. CTrl+S d. Ctrl+C

20. Kita dapat menggunakan perintah memotong dan memindahkan teks di halaman dokumen. Kedua perintah tersebut dapat dijalankan deri keyboard dengan menekan tombol…
a. Ctrl+X dan Ctrl+P
b. Ctrl+X dan Crtl+V
c. Ctrl+P dan Ctrl+X
d. Ctrl+C dan Ctrl+P

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN : T I K SMP


JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR!

1. Perhatikan gambar di atas ini!

a. Disebut apakah bagian yang diberi no.1 dan jelaskan fungsinya!
b. Disebut apakah bagian yang diberi no.2 dan jelaskan fungsinya!
c. Disebut apakah bagian yang diberi no.3 dan jelaskan fungsinya!
d. Disebut apakah bagian yang diberi no.4 dan jelaskan fungsinya!
e. Disebut apakah bagian yang diberi no.5 dan jelaskan fungsinya!
2. Apa yang kalian ketahui tentang perangkat lunak pengolah angka!
3. Bagaimana langkah-langkah (secara urut) membuka Excel yang kalian ketahui?
4. Sebutkan 8 bagian-bagian jendela Excel!

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA


1. Perhatikan gambar di samping! Tentukan volume
bangun di samping!






2. Seseorang ingin membuat bejana air berbentuk tabung dari plat besi. Jika ia ingin merencanakan volume bejana tersebut 539 dm3 dan jari-jari 3,5 dm dengan , maka tentukan plat besi untuk membuat selimut bejananya saja (selimut tabung)!
3. Sebuah kerucut panjang jari-jari alasnya 6 cm, tingginya 8 cm dan , tentukan luas selimut kerucut!
4. Tentukan luas sisi bola yang berdiameter 21 cm!
5. Tentukan volume tabung yang memiliki luas alas 160 cm2 dan tinggi 22 cm
6. Tentukan volume sebuah bola yang memiliki jari-jari 14 cm!
7. Sebuah tabung dengan jari-jari alas 4 cm dan tinggi 21 cm. Jika jari-jari alas diperpanjang dari semula, maka tentukan besar perubahan volumenya!

ULANGAN HARIAN


JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI!
1. Berdasarkan gambar di samping, tentukan besar I4!




2. Solder listrik 110 V dilalui arus 2 A selama 10 menit. Berapakah besar energi yang digunakan?
3. Lampu listrik 110 V dipasang pada tegangan yang sesuai. Jika kuat arusnya 0,5 A, berapakah daya lampu tersebut?
4. Jelaskan macam-macam perubahan energi listrik dan contohnya! (contohnya masing-masing 3)
5. Harga energi listrik yang harus dibayarkan kepada PLN per kilowatt = Rp 150,-. Berapakah yang harus dibayar untuk menghidupkan 10 lampu masing-masing 100 watt selama 30 hari jika tiap hari

Selasa, 12 Januari 2010

matematika smp

ULANGAN HARIAN
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA WAKTU : 95 MENIT (07.15-08.50)
KELAS : IX NILAI : _____________

JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI!
1. Seseorang ingin membuat bejana air berbentuk tabung dari plat besi. Jika ia ingin merencanakan volume bejana tersebut 539 dm3 dan jari-jari 3,5 dm dengan , maka tentukan plat besi untuk membuat selimut bejananya saja (selimut tabung)!
2. Sebuah kerucut panjang jari-jari alasnya 6 cm, tingginya 8 cm dan , tentukan luas selimut kerucut!
3. Tentukan luas sisi bola yang berdiameter 21 cm!
4. Tentukan volume tabung yang memiliki luas alas 160 cm2 dan tinggi 22 cm!

5. Perhatikan gambar di samping! Tentukan volume
bangun di samping!






6. Tentukan volume sebuah bola yang memiliki jari-jari 14 cm!
7. Sebuah tabung dengan jari-jari alas 4 cm dan tinggi 21 cm. Jika jari-jari alas diperpanjang dari semula, maka tentukan besar perubahan volumenya!